Sumber : Detik Finance
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa saat ini terdapat 18 perusahaan yang sedang dalam proses pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO). Berdasarkan data terbaru BEI, hingga 24 Januari 2024, sebanyak 8 perusahaan telah berhasil melantai di bursa dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 3,70 triliun.
Menurut data BEI, dari total perusahaan yang tengah bersiap untuk IPO, terdapat satu perusahaan dengan aset menengah, berkisar antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Sementara itu, 17 perusahaan lainnya dikategorikan sebagai perusahaan dengan aset besar, yakni di atas Rp 250 miliar.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan jumlah perusahaan besar atau yang dikenal sebagai lighthouse company yang berencana melakukan IPO tahun ini. Saat ini, terdapat dua perusahaan besar yang masih berada dalam pipeline pencatatan saham. Kedua perusahaan ini merupakan bagian dari daftar perusahaan yang sebelumnya gagal melantai di bursa pada tahun 2024.
“Sebenarnya sudah tercatat, karena pada bulan Desember lalu saya menyebutkan masih ada tiga perusahaan dalam daftar. Tiga perusahaan tersebut kini masuk dalam daftar pipeline tahun 2025,” ujar Nyoman kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta, pada Senin (13/1/2025).
Untuk tahun ini, Nyoman memperkirakan sekitar delapan perusahaan akan melaksanakan IPO. Dari jumlah tersebut, dua perusahaan termasuk dalam kategori beraset besar. “Sepertinya dari delapan perusahaan yang akan IPO di tahun 2025 ini, sudah ada dua yang masuk kategori lighthouse company, mungkin akan bertambah menjadi tiga,” ujarnya.
Klasifikasi aset perusahaan yang berada dalam pipeline BEI mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017. Berikut adalah sektor industri dari perusahaan yang tengah dalam proses IPO:
- 2 perusahaan dari sektor bahan baku (basic materials)
- 1 perusahaan dari sektor barang konsumsi non-esensial (consumer cyclicals)
- 6 perusahaan dari sektor barang konsumsi esensial (consumer non-cyclicals)
- 2 perusahaan dari sektor energi (energy)
- 1 perusahaan dari sektor keuangan (financials)
- 2 perusahaan dari sektor kesehatan (healthcare)
- 3 perusahaan dari sektor industri (industrials)
- 1 perusahaan dari sektor transportasi & logistik (transportation & logistics).
Dengan daftar antrean yang cukup panjang, pasar modal Indonesia diharapkan terus berkembang dan memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi para pelaku pasar.
Baca Juga : Apa Itu DeepSeek yang Bikin Gempar Pasar Saham AS dan Eropa?
#ipo #bei #sektor