Bisnis di Perbatasan AS Bisa Kocar-kacir Imbas Tarif Trump

Bisnis di Perbatasan AS Bisa Kocar-kacir Imbas Tarif Trump

Sumber : Detik Finance

Ketidakpastian terkait usulan tarif dan kebijakan perdagangan yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menimbulkan kegelisahan di dunia usaha di sepanjang perbatasan selatan AS. Kemungkinan penerapan bea masuk setelah 1 Maret 2025 membuat banyak perusahaan harus menunda keputusan investasi dan perekrutan karyawan.

Wilayah dengan populasi sekitar 15 juta jiwa di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, termasuk kota-kota seperti San Diego, Tucson, dan El Paso, menjadi pusat berbagai sektor bisnis, mulai dari manufaktur hingga perdagangan grosir serta transportasi dan pergudangan. Jika Trump benar-benar menerapkan tarif sebesar 25%, perusahaan-perusahaan di wilayah ini kemungkinan akan merasakan dampaknya terlebih dahulu.

“Saya tidak melihat bagaimana komunitas-komunitas ini dapat menghindari resesi jika tarif meningkat secara drastis,” kata Christopher Erickson, profesor ekonomi di New Mexico State University, seperti dikutip dari CNN pada Sabtu (8/2/2025).

Salah satu perusahaan yang terdampak adalah Tecma Group, yang mempekerjakan hampir 17.000 orang di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Di Ciudad Juarez, pabrik Tecma memproduksi berbagai barang, mulai dari maneken hingga komponen listrik, yang kemudian dikirim melintasi perbatasan ke El Paso dan sekitarnya.

Perdagangan bebas, yang memungkinkan pengurangan atau bahkan penghapusan tarif, menjadi faktor kunci bagi bisnis untuk tetap menguntungkan. Namun, ketidakpastian saat ini memaksa Tecma untuk bersikap wait and see.
“Jika Anda berada di ruang rapat dan harus mengambil keputusan tanpa mengetahui berapa biaya yang akan dikeluarkan, Anda cenderung menunda keputusan tersebut. Itulah yang terjadi sekarang. Ketidakpastian adalah musuh bagi perdagangan,” ujar CEO Tecma, Alan Russell.

Russell menambahkan bahwa kondisi ini membuat perusahaan menunda rencana ekspansi, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Setidaknya 100.000 pekerjaan di wilayah Paso Del Norte—yang mencakup El Paso dan Ciudad Juarez—berpotensi terancam jika tarif diberlakukan, terutama di sektor otomotif.

“Rantai pasokan otomotif antara Juarez dan El Paso sangat kompleks dan telah berkembang dengan baik. Mudah untuk mengatakan, ‘mari kita ciptakan lapangan kerja di Amerika Serikat,’ tetapi tarif 25% justru akan menghancurkan banyak pekerjaan dan mengganggu industri otomotif secara signifikan. Tarif ini hanya akan meningkatkan biaya produksi kendaraan,” jelas Jon Barela, CEO Borderplex Alliance.

Sebagai informasi, Meksiko merupakan mitra dagang utama AS. Kedua negara, bersama Kanada, telah menjalin perjanjian perdagangan bebas selama lebih dari tiga dekade. Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yang mulai berlaku pada 1994, kemudian digantikan oleh perjanjian perdagangan bebas baru pada 2020.

Baca Juga : Elon Musk Nggak Tertarik Caplok TikTok

#amerikautara #donaldtrump #cnn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *