Sumber : Detik Finance
Profil Singkat Jamhuri dan Usaha Mangga Yuwen 6
Dari Pengusaha Ketupat ke Budidaya Mangga
Jamhuri, seorang pengusaha ketupat sukses di Kampung Bojong, Cimahpar, Bogor, mulai membudidayakan mangga Yuwen 6 sebagai usaha sampingan sejak Desember 2024. Meskipun bisnis ketupatnya menghasilkan omzet Rp 1,5–2 juta per hari, Jamhuri tertarik mencoba peluang baru dari hobi bercocok tanam.
Mangga Unik Berwarna Merah Marun
Dari belasan pohon yang ditanam, baru satu yang berbuah. Buahnya unik, berwarna merah marun, dan dibungkus plastik putih untuk melindunginya. Bibit mangga Yuwen 6 tersebut dibeli dari Majalengka dengan harga Rp 1,2 juta per pohon cangkokan.
Potensi Bisnis Mangga Yuwen 6 di Indonesia
Mangga Premium yang Masih Langka
Mangga Yuwen 6 adalah varietas premium asal Thailand dan Taiwan yang mulai populer di Indonesia sejak 2024. Buah ini memiliki tampilan menarik dan rasa manis tanpa asam, bahkan saat masih muda. Warna merah-ungu membuatnya menarik untuk pasar buah premium.
Peluang Pasar Masih Terbuka Lebar
Menurut Yanu Andria Sucianto, pemilik Omah Tani Milenial, permintaan terhadap mangga Yuwen 6 meningkat karena belum banyak petani yang menanamnya. Buah ini dijual ke toko buah premium dengan harga Rp 45 ribu/kg, dan bisa mencapai Rp 55 ribu/kg untuk konsumen langsung.
Tips Budidaya dan Estimasi Modal
Bibit dan Masa Tanam
- Bibit kecil: Rp 50–100 ribu (panen 2–3 tahun)
- Bibit besar: Rp 300–500 ribu
- Bibit cangkok: Rp 1–1,2 juta (berbuah 4–5 bulan, panen 1 tahun)
Estimasi Modal Awal
Untuk lahan 1.000 m² dapat ditanam 20 pohon. Jika menggunakan bibit besar seharga Rp 400–600 ribu, modal awal sekitar Rp 12 juta. Bibit kecil akan memangkas setengah biaya.
Dukungan BRI untuk Usaha Agribisnis
Pinjaman UMKM Klasterku Hidupku
Sebagai nasabah BRI, Jamhuri masih memfokuskan pinjaman untuk usaha ketupat. Namun, ia berencana mengembangkan pinjaman ke sektor pertanian jika budidaya mangga berkembang pesat.
Skema KUR Sektor Produksi 4P
BRI menyediakan KUR khusus untuk sektor produksi (Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan) hingga plafon Rp 400 juta, berbeda dengan KUR non-produksi yang plafonnya Rp 200 juta.
Baca Juga : Menaker Buka Suara soal Aksi Ormas di Kawasan Industri
#mangga #umkm #bri
