Sumber : Detik Finance
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Potensi Koreksi di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Harga emas diperkirakan akan mengalami koreksi pada pekan depan, dengan level support di angka 2.677 dan resistance di kisaran 2.723. Sementara itu, indeks dolar AS diprediksi akan mencapai level US$ 100.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa tren penguatan indeks dolar didorong oleh ketidakpastian kebijakan moneter di Amerika Serikat serta sentimen pelantikan kembali Donald Trump sebagai Presiden AS pada Senin (20/1/2025).
Meski demikian, Ibrahim menambahkan bahwa indikator ekonomi AS menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam sektor penjualan ritel dan tingkat pengangguran. Hal ini menjadi sinyal ketahanan ekonomi negara tersebut.
“Ketidakpastian terkait suku bunga AS serta kebijakan yang kemungkinan akan diterapkan kembali oleh Presiden Trump menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar,” ujar Ibrahim dalam keterangannya pada Minggu (19/1/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa The Fed kemungkinan besar akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Di sisi lain, para pelaku pasar mulai khawatir terhadap kebijakan ekonomi Trump, terutama terkait inflasi serta potensi peningkatan tensi perdagangan dengan Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.
Sementara itu, tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dianggap sesuai dengan janji kampanye Trump dalam Pemilihan Presiden AS. Sebelumnya, Trump menyatakan komitmennya untuk meredakan konflik geopolitik setelah ia kembali menjabat.
“Tiga hari setelah saya dilantik, seluruh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa akan terselesaikan,” ungkap Trump dalam pernyataan kampanyenya, yang kini terealisasi dengan adanya gencatan senjata antara Israel dan Palestina, khususnya dengan kelompok Hamas.
Menurut Ibrahim, stabilitas geopolitik ini berpotensi menekan harga emas dunia. “Jika kondisi geopolitik kembali stabil, ada kemungkinan harga emas mengalami penurunan,” tambahnya.
Selain itu, laporan terbaru mengenai perekonomian China juga turut mempengaruhi pergerakan harga emas pekan depan. Data menunjukkan bahwa ekonomi China tumbuh 5,4% pada kuartal keempat, sesuai dengan ekspektasi para analis.
Ibrahim menilai bahwa capaian tersebut membuka peluang bagi otoritas China untuk menggelontorkan stimulus besar pada 2025, dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 3 triliun yuan.
“Jika stimulus tersebut terealisasi, pertumbuhan ekonomi China di tahun 2025 bisa melebihi 5%, meskipun dihadapkan dengan tensi perdagangan dengan AS. Namun, perlu diingat bahwa penguatan dolar yang signifikan dapat menekan harga emas dunia,” tutupnya.
Baca Juga : Tips Menabung Emas Fisik yang Dijamin Menguntungkan
#ekonomichina #presidenas #amerikaserikat